Monday, October 8, 2012

Rencana Produksi

Perencanaan Produksi
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan

Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan.  Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.

Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal relative mudah dapat dikuasai oleh PPC manager, namun faktor external tidak demikian. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan  yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard  yang ditetapkan.

Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Syarat mutlak suatu perencanaan harus mempunyai  tujuan yang jelas dan mudah dimengerti. Perencanaan harus terukur  dan mempunyai standard tertentu.
Perencanaan digolongkan sebagai fakta yang Objective  kebenarannya bahwa pemikiran yang rasional itu tidak atas hayalan belaka tetapi  suatu perhitungan berdasarkan data yang objective.  Walau perencanaan mengandung unsur dugaan/pemikiran namun harus didasarkan pada suatu  standard  yang terukur.
Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi
Fungsi  Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.

Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya  dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan.

Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi  dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan  mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.

Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan tanggungjawabnya sesuai  dengan sistem, maka setiap  personal  disyaratkan mengenal sistem akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan.  Dengan demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan.

Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bagaimana cara pengendaliannya.  Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi  bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan dan sistem  yang diterapkan.
Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat tidak memahami informasi yang ditampilkan  oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer bagian prencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang digunakan, karena sistem informasi yang digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang terkait langsung dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer yang digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil keputusan-keputusan yang keliru.

Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi

Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang diterapkan.  Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard operational process) dan (Standard Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga bagian perencanaan.

Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya  dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang,  tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit  dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya  apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.
 
Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan ini.  Pengukuran perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang mempunyai dasar yang objectif.
Fungsi pengendalian persediaan
 
Persediaan adalah barang milik perusahaan  dengan maksud untuk dijual (barang jadi) atau barang dalam process produksi atau barang yang menunggu penggunaannya dalam process produksi (bahan baku).  Fungsi dasar pengendalian persediaan baik bahan baku, barang dalam proses  maupun barang jadi banyak sekali. Fungsi tersebut meliputi proses berurutan  mulai dari timbulnya kebutuhan, pembelian, pengolahan, delivery.  Permasalahan utama  persediaan  yang timbul yaitu bagaimana fungsi tersebut  dapat mengatur persediaan sehingga setiap permintaan dapat dilayani akan tetapi  biaya persediaan harus minimum.
Bila persediaan cukup banyak, permintaan dapat segera dilayani akan tetapi menyebabkan biaya penyimpanan barang tersebut akan menjadi sangat mahal. Dengan memperhatikan hal tersebut diambil keputusan untuk menentukan nilai persediaan.

Menentukan nilai persediaan sangat tergantung kepada jenis perusahaan, modal kerja dan omzet perusahaan serta lead time untuk mendapatkan barang tersebut. Karena PT. Samudra Montaz sebagai perusahaan converting yang bersifat memenuhi permintaan pelanggan pada periode yang akan datang maka, besarnya kebutuhan akan barang tersebut tidak dapat ditentukan sebelum disepakati sales contract.
 
Sebagian besar bahan baku sudah dialokasikan untuk produk tertentu karena pembelian dilakukan setelah bagian perencanaan menerima GR Order Confirmation yang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan.  Fungsi pengendalian persediaan adalah bagian dari fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar  proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan
Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar  proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan persediaan berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan  oleh persediaan yaitu :

Biaya pembelian.
Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya  penyimpanan. Disamping itu jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang akan datang, cara pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan barang tersebut membutuhkan  ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang relative lama

Biaya penyimpanan
Biaya  penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang  yang diperlukan untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan,  serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
 
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga  dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan  alokasi  akan investasi yang lain akan terhambat  atau  dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.

Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan  pelanggan pada waktu yang akan datang  maka  persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol. 

http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/14/perencanaan-produksi/

Kepemimpinan Usaha


Pengertian Kepemimpinan Usaha
Wirausaha harus memikul berbagai peranan, tugas, dan tanggun jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Jadi, kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan wirausaha, antara lain:
1. Pemimpin yang baik harus mampu memengaruhi orang lain dengan memberikan teladan, member pandangan masa depan, melakukan bimbingan atau konsultasi dan member motivasi.
2. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi karyawan juga harus pandai membangun system yang mendorong karyawan untuk terus-menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan.
3. Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan kepemimpinannya agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain.
4. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan, sehingga para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kapada karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak atas nama dia.

Banyak pendekatan, perspektif, dan definisi untuk menjelaskan bagaimana sesorang dikatakan sebagai pemimpin dan memiliki jiwa kepemimpinan. Pemimpin bukan orang yang dicintai-dikagumi, pemimpin itu nyata, pemimpin mempunyai pengikut dan pemimpin bukan jabatan.
Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh sesorang pemimpin dalam pendekatan perilaku pemimpin efektif:

1. Menciptakan suatu tatanan dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya.
2. Menghargai dan mendukung para karyawan.
3. Memberikan contoh kepada para karyawan.
4. Mengupayakan agar para karyawan selalu fokus pada tujuan yang menantang dan terus mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Menyediakan sumber daya ysng dibutuhkan para karyawan untuk mencapai tujuan mereka.
6. Berkomunikasi dengan para karyawan.
7. Menghargai keragaman para karyawan.
8. Merayakan keberhasilan para pekerja.
9. Mendorong kreativitas di antara para pekerja.
10. Mempertahankan selera humor.
11. Menatap terus masa depan.

http://6109017elissa.blog.mercubuana.ac.id/2011/06/30/kepemimpinan-usaha/

Organisasi Usaha

Organisasi Usaha

Pengertian
Organisasi usaha sederhana adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya berskala kecil, dilakukan oleh masyarakat dengan modal yang relatif kecil dab dikelola dengan manajemen yang sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis, baik perdagangan barang dan jasa maupun industry. Organisasi usaha sederhana sering disebut sebagai unit usaha kecil, dimana usaha ini biasanya dimiliki oleh perseorangan atau sekelompok orang dengan tidak berbentuk badan hukum.

Peranan Organisasi
Organisasi usaha sederhana yang berupa usaha kecil mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian karena ikut memberikan sumbangan, berupa upaya memproduksi atau mendekatkan barang dan jasa kepada masyarakat. Usaha kecil juga menjadi fasilitas untuk melancarkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dalam rangka menciptakan kemakmuran masyarakat.

Usaha kecil sebagai bagian dari keseluruhan unit ekonomi yang melakukan berbagai dalam perekonomian, yang dalam kenyataannya merupakan bagian terbesar dari fasilitas unit usaha yang ada, keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat banyak. Oleh karena itulah, kemudian pemerintah merasa perlu untuk meningkatkan peranan usaha kecil, yang meliputi berikut ini.
  • Pembentukan dan peningkatan produk nasional
Usaha kecil yang diselenggarakan masyarakat jumlahnya sangat besar. Besaran produk barang dan jasa yang tercipta oleh kegiatan unit usaha kecil berakibat positif terhadap peningkatan produk nasional.

  • Perluasan kesempatan kerja dan berusaha
Usaha kecil yang diselenggarakan masyarakat merupakan lahan kerja untuk dapat menyerap tenaga kerja. Sehingga, bila pembinaan dan pemberdayaan terhadap usaha kecil terus dilakukan dengan baik dan terarah, maka usaha kecil akan lebih berkembang dengan baik.

  • Pengingkatan ekspor
Bila usaha kecil mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dan kualitasnya baik untuk ditawarkan ke luar negeri, maka berarti akan membuka peluang untuk meningkatkan ekspor.

  • Produk barang dan jasa daerah
Terciptanya peluang ekspor produk diharapkan memacu semangat para pengelola usaha kecil di daerah untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah (added value) bagi daerah.

  • Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat
Diselenggarakan usaha kecil berarti peluang kerja tercipta. Adanya peluang kerja berarti akan memberi kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendapatan. Dari berbagai kegiatan unit usaha kecil ini kemudian akan menghasilkan pemerataan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya akan berdampak pada kemungkinan peningkatan taraf hidup masyarakat luas.



STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA

a.             Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “organon” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Pengorganisasian dijalankan untuk mempermudah dalam melaksanakan tugas, yaitu dengan cara membagi suatu kegiatan yang besar menjadi kegiatan-kegiatan kecil, sehingga pimpinan mudah dalam melakukan pengawasan.

b.      Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggung jawab, maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut.

  • Struktur organisasi garis/lini
Organisasi bentuk garis/lini diciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi lini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertical kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung, ditujukan kepada atasan yang member perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil,  jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.

Ciri-ciri :
-          Kesatuan perintah terjamin
-          Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan
-          Organisasi tergantung pada satu pemimpin 

  • Struktur organisasi fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya beberapa pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang member perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berbeda-beda.

Ciri-ciri struktur fungsional :
-          Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
-          Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
-          Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama

  • Struktur organisasi garis dan staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerluakn bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas member nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.


  • Struktur organisasi fungsional dan staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan diri bermacam-macam struktur organisasi. Dengan memakai system gabungan ini dimungkinkan memilih, yang menguntungkan dipakai yang merugikan ditinggalkan.

http://sellyinthewords.blogspot.com/2011/05/organisasi-usaha-sederhana.html

Rencana Usaha

Rencana Usaha
Besar atau kecilnya bisnis Anda, membuat rencana usaha adalah sesuatu keharusan. Kemampuan Anda dalam membuat rencana usaha yang baik bisa dijadikan ukuran bagaimana siapnya Anda untuk mulai terjun kedunia usaha dalam menghadapi persaingan usaha yang berat dan penuh segala macam resiko.

Dunia bisnis adalah dunia yang penuh risiko, dan keberanlan mengambil risiko menjadi modal pertama. Tapi keberanian mengambil risiko tanpa diiringi kemampuan membuat analisis terhadap risiko sama saja dengan memasuki pintu kegagalan. Kata Rhenald Kasali.
Penyebab pengusaha atau calon pengusaha gagal pada tahap pertama berbisnis adalah mereka hanya berencana untuk mendapat keuntungan semata saja, timbulnya resiko memang mereka takuti, namun mereka tidak merencanakan dengan baik bagaimana menghadapai segala macam resiko yang bisa timbul dikemudian hari.

Dengan demikian secara umum perencanaan usaha mempunyai sifat-sifat sbb :
1.       FOKUS, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan.
2.       RASIONAL DAN FAKTUAL, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan sera didukung dengan fakta2 yang ada.
3.      BERKESINABUNGAN DAN ESTIMASI, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan perkiraan tentang kondisi di masa depan.
4.      PREPARE DAN FLEKSIBEL, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-2 yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
5.      OPERASIONAL, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun rinci, serta dapat dilaksanakan.
Dengan adanya sifat-sifat diatas maka perencanaan usaha bermanfaat sebagai berikut :
PEKERJAAN dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas.
MENGHINDARI pekerjaan atau aktifitas yang tidak produktif serta penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
MENYEDIAKAN alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha.
serta MENYEDIAKAN landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
ARTINYA perencanaan usaha dibuat agar digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.
Latar Belakang Pendukung Rencana Usaha
Rencana Usaha yang baik harus didasari latar blakang yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan semua pihak serta faktor-2 lain yang terlibat dalam menjalankan usaha. Kesalahan menilai atau berlebihan dalam menilai kemampuan pelaksana usaha dan faktor-2 lainnya akan mengakibatkan Rencana usaha yang baik tidak mendapat dukungan atau sulit dilaksanakan. Akibatnya rencana yang baik itu hanya jadi bahan bacaan saja. Maka sebelum membuat rencana usaha yang baik lakukan dahulu hal-hal sebagai berikut :

1. Indentifikasi peluang usaha.
Ide usaha banyak berterbaran disekeliling kita. Jangan latah dalam memilih peluang usaha. Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar lokasi usaha Anda, itu kalau usaha Anda bersifat lokal.
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawaran.
Sebaiknya peluang usaha yang demikianlah yang menjadi pilihan Anda. Pilihlah beberapa peluang usaha tersebut untuk dibanding bandingkan dengan faktor faktor lainnya.

2. Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai dengan kepribadian Anda.
Dalam penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya adalah apakah usaha itu mampu memberi keuntungan yang memadai, namun dari segi kepribadian Anda apakah jenis usaha tersebut bisa diterima.
Misal peluang usaha minuman keras atau usaha itu menuntut Anda untuk mobil (selalu tidak ditempat). Dari segala aspek usaha-2 tersebut sebetulnya dapat menjanjikan keuntungan yang besar, namun secara kepribadian Anda tidak merasa cocok dengan usaha-2 tsb.
Tentunya solusi terhadap pilihan usaha tersebut adalah menolak peluang tersebut, atau solusi lainnya adalah memberikan peluang usaha tsb. untuk dijalankan atau diwakili oleh pihak lain, yang tentunya juga berakibat adanya perbedaan pola management dan kepemilikan dalam membuat rencana usaha Anda. Pilihlah ide usaha selain keuntungan juga kesenangan, hobi, waktu, tenaga, dan tentunya dorongan hati nurani yang dibutuhkan dalam mengelola usaha tersebut.

3. Ketersedian bahan baku, barang atau jasa.
Faktor ketersedian bahan baku (barang atau jasa) adalah merupakan faktor handalan, artinya tampa bahan baku tentunya usaha tidak akan jalan atau tidak dapat berproduksi.
Mungkin saja bagi pemain lama ketersedian bahan baku mudah tersedia, namun buat pemain baru tidak mudah untuk mendapatkannya, mungkin keterbatasan persedian dipasar, kesulitan transportasi, volume pembelian yang harus besar dll. Anda bisa saja mendapatkan tapi dengan harga khusus (lebih mahal).
Contoh lain ternyata bahan baku atau barang tersebut hanya musiman sehingga tidak setiap saat mendapatkannya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi sistim stok untuk pengadaan bahan baku atau barang dan tentunya hal ini menambah biaya tempat penyimpanan. Contoh lain sejauh mana pengenaan pajak atas bahan baku, barang atau jasa yang dimaksud. Jangan sampai hal ini baru diketahui setelah usaha beroperasi, karena hal ini berakibat tersendat-sendatnya produksi dan biaya produksi meningkat, harga jual jadi tidak konpetitip lagi.

4. Kemampuan mencari dan mendapatkan konsumen.
Faktor lain yg tidak kalah pentingnya adalah konsumen. Pada prinsipnya jika ingin membuat usaha apa saja bisa, selain banyak untuk dipilih juga penawaran usahapun banyak. Begitu juga target pasar atau konsumenpun melimpah.
Pertanyaannya mau ngga konsumen membeli atau memakai produk anda atau Anda mampu ngga mencari dan meyakinkan agar konsumen mau membeli atau memakai produk atau jasa Anda. Untuk itu harus dilakukan tes dan survey terlebih dahulu.
Contoh yang gampang adalah usaha makanan. Buatlah contoh makanan dan tawarkan kepada orang2 terdekat dan seterusnya diluar orang yang Anda kenal, survey dan pelajari bagaimana tanggapan mereka tentang produk Anda. Jika tanggapan kurang, perbaiki rasa dan kwalitas sesuai saran temen atau konsumen Anda.
Jika sudah yakin carilah pasar lebih luas namun jangan produksi dulu terlalu banyak. Tetap tanggapi keluhan dan saran konsumen Anda. Buat langkah2 untuk bisa meningkatkan produksi dan memperluas konsumen. Ingat jangan sampai produk Anda diobralpun tidak dilirik konsumen.

5. Mengindetifikasi kemampuan skill dan kesiapan mental.
Kemampuan Anda dan orang2 yang terlibat dalam menjalankan usaha (SDM) harus diukur atau dinilai. Jangan salah atau berlebihan dalam menilai kemampuan dan kesiapan mental mereka.
Apabila itu yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana usaha yang dibuat tetap saja tidak akan berjalan sesuai rencana, malah rencana tersebut menjadi suatu rencana kegagalan.
Hal ini pernah saya alami, rencana usaha dan proposal kelayakan usaha kami buat sebaik mungkin, setelah dipresentasikan terkumpulah modal ratusan juta. Namun apa yang terjadi berikutnya adalah kegagalan yang terjadi.
Faktor faktornya adalah mental dan kemampuan pengelola belum siap sehingga tidak menjalankan fungsinya masing2. Produksi usaha sudah besar besaran padahal target pasar atau konsumen belum ada satupun yang mentanda tangani kontrak pembelian. Yang namanya biaya bertambah terus dan akhirnya tidak ada uang kas sama sekali. Ujung ujungnya hampir semua program usaha tidak sepenuhnya berjalan.
Pemilik modal tidak percaya lagi terhadap pengelola usaha untuk menambah modal dan akhirnya usaha itu bangkrut dengan sendirinya. Jika kemampuan dan mental SDM belum siap, buatlah program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan merubah mental. Peluang Usaha bagus namun tidak ditunjang SDM yang memadai tetap akan terjadi kegagalan.

6. Faktor external yang teribat.
Kalau pengelola adalah faktor internal, maka diluar itu ada orang atau lembaga atau perusahaan yang akan terlibat dengan usaha Anda.
Inventaris pihak-pihak yang akan terlibat langsungbdan tidak langsung dalam Anda memulai dan menjalankankanusaha. Hubungi mereka cari tahu apa yang mereka butuhkan dari Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka, kalau perlu lakukan negosiasi untuk kemudahan dan penekanan biaya demi efisiensi usaha Anda.
Faktor external misalnya lembaga hukum atau notaris, pajak, izin usaha, pemilik lokasi usaha, pihak bank, pemilik modal, penambahan daya listrik (PLN), pihak keamanan, pengerah tenaga kerja, lembaga pelatihan. Cari lebih tahu lagi pihak2 external tersebut.
Semakin kenal baik dengan mereka semakin mudah dan jelas Anda berhubungan dan bernegosiasi. Yang terpenting adalah kemudahan dan penentuan biaya-biaya agar bisa sesuai dengan isi rencana dan program kerja usaha. Jangan sampai terjadi biaya tak terduga melampaui beratus-ratus persen dari anggaran.

7. Hitung kemampuan modal dan buat solusinya jika kurang.
Hitung besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulai , mengoperasikan, memproduksi dan lainnya.
Kekurangan cermatan perhiungngan ini akan tersendat sendatnya jalan usaha Anda. Ketiadaan atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam untuk tidak segera memulai usaha.
Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari sumber sumber pemodalan yang ada untuk bisa memperoleh modal usaha.
Lakukan indentifikasi sumber modal dengan cermat, kalau perlu lakukan negosiasi dengan baik, karena ini menyangkut biaya biaya dan kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan.
Beberapa contoh sumber dana seperti teman atau saudara, Ventura Capital, Pinjaman Bank atau bisa bergabung dengan usaha lain.

8. Dokumentasi dan membuat proposal usaha.
Hasil-hasil indentifikasi diatas harus didokumentasikan dengan baik, buat solusi atau rencaa program kerja jika ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki atau dilaksanakan, rangkum semua data- data tersebut kedalam sebuah PROPOSAL USAHA. Maka jadilah suatu Rencana Usaha yang baik yaitu rencana yang benar-benar berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil negosiasi, hasil wawancara yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha.

http://sulitnih.wordpress.com/2012/09/01/rencana-usaha-yang-baik-tergantung-latar-belangkang/