Thursday, March 8, 2012

Permasalahan Kebudayaan di Indonesia

Apa sih KEBUDAYAAN itu?? secara singkat saya akan menjelaskan apa sih arti dari KEBUDAYAAN?  Nah, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Nah, sudah tau kan apa arti dari budaya dan kebudayaan itu.

Indonesia tidak terlepas dari kebudayaan yang ada, permasalahan-permasalahan kebudayaan pun mulai timbul. Namun seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak negatif terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan banyaknya media elektronik kebudayaan barat mulai mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Karena pola pikir masyarakat Indonesia yang masih rendah, mereka dengan mudah mengikuti budaya barat tanpa adanya filtrasi. Sehingga mereka cenderung melupakan kebudayaanya sendiri.

Berikut ini adalah contoh permasalahan mengenai Budaya Indonesia:
Ada beberapa budaya dan kuliner yang di klaim negara lain.


1. Batik
Sungguh sangat menyakitkan hati bangsa Indonesia atas ulah negeri Jiran yang telah mengakui batik sebagai budayanya. Selain itu juga sangat meresahkan para perajin Batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus baying-bayang yang meresahkan itu agar para perajin batik Indonesia dikemudian hari tidak perlu memberi royalty kepada Negara lain.Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda(Intangible Cultural Heritage).

2. Tari Pendet
Geram dan marah muncul dari masyarakat Indonesia menyikapi klaim kebudayaan yang dilakukan Malaysia. Berbagai asset budaya nasional dalam rentang waktu yang tak begiu lama,telah di klaim Negara Jiran.. pola pengklaimannya pun dilakukan melalui momentum formal kenegaraan, seperti melalui media promosi “Visit Malaysia Year” yang disrlipkan kebudayaan nasional Indonesia.

3. Wayang Kulit

4. Angklung

5 Reog Ponorogo

6. Lagu Rasa Sayange

7. Bunga Raflesia Arnoldy
Klaim Malaysia terhadap bunga Raflesia Arnoldi membangkitkan semangat Kelompok Peduli Puspa Langka Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang untuk melestarikan habitat flora langka itu.

8. Keris

9.Rendang Padang(Sumatra Barat)
Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri.
Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa(karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak).
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri[rujukan?] bagi masyarakat Minang Sumatra Barat yaitu musyawarah, yang berangkat dari 4 bahan pokok, yaitu:
  •   Dagiang (Daging Sapi), merupakan lambang dari Niniak Mamak (para pemmpin Suku adat)
  •   Karambia (Kelapa), merupakan lambang Cadiak Pandai (Kaum Intelektual)
  •   Lado (Cabai), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syarak (agama)
  •   Pemasak (Bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang. Rendang ini juga di akui oleh Malaysia sebagai salah satu kuliner khas Malaysia.
10. Ada beberapa Kebudayaan Indonesia lain yang mungkin udah Hak Patenkan Malaysia
  •   Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
  •   Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
  •   Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
  •   Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
  •   Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
  •   Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
  •   Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
  •   Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
  •   Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
  •   Lagu Injit-injit Semut dari Kalimantan Barat oleh Pemerintah Malaysia
  •   Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
  •   Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
  •   Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
  •   Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
  •   Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
  •   Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
  •   Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
  •   Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
  •   Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
  •   Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
  •   Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
  •   Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
  •   Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
  •   Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
  •   Kain Ulos oleh Malaysia
  •   Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
  •   Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia

Seperti itulah kebudayan Indonesia yang direbut oleh Negri Jiran dan diakuinya. Seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah lebih aktif dan kreatif agar kebudayaan-kebudayaan di Indonesia tidak menjadi pudar.



Resensi : www.yahoo.com, www.wikipedia.com

Wednesday, March 7, 2012

Masalah Kesehatan Mental di Indonesia Memprihatinkan


Masalah kesehatan mental di Indonesia memprihatinkan. Tingginya angka prevalensi gangguan jiwa tidak diimbangi dengan tersedianya jumlah profesi yang menangani dan fasilitas pelayanan yang memadai.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Sofia Retnowati memaparkan, dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 241 juta jiwa pada 2011 ini,  jumlah psikiater hanya 600 orang dan jumlah psikolog klinis hanya sekitar 365 orang. Dirinya melanjutkan, ketidakseimbangan kapasitas layanan kesehatan jiwa ini mengindikasikan tingginya treatment gap.

"Permasalahan kesehatan jiwa ini menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan bagi individu, keluarga, masyarakat, dan negara," paparnya.

Menurut Sofia, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah dengan memasukkan layanan kesehatan jiwa ke pelayanan primer, atau di Indonesia dikenal dengan nama Puskesmas. Caranya adalah dengan menempatkan psikolog di Puskesmas-Puskesmas.

Sementara ini, di DIY sendiri sudah dilakukan di Kabupaten Sleman dan perlu pengembangan lebih lanjut di seluruh kota/kabupaten di Provinsi DIY bahkan provinsi di seluruh Indonesia.

Keberhasilan pelayanan psikologis ini, tambah Sofia, ditentukan oleh jalinan komunikasi yang baik antara psikolog dengan petugas medis lainnya. Sayangnya, hal yang kerap kali menjadi kendala adalah perbedaan budaya antara pelayanan media dan psikologis.

"Untuk meningkatkan kolaborasi ini, psikolog harus mampu beradaptasi dengan tim kesehatan lainnya. Selain itu psikolog perlu membangun pola pikir kolaboratif agar menghemat waktu dan tenaga dalam melayani pasien," ungkapnya.

Psikolog juga dituntut untuk menyesuaikan proses penilaian dan intervensi dengan kebutuhan di pelayanan primer serta mampu berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal secara efektif dan efisien.


Sumber: Olivia Lewi Pramesti
http://ngi.cc/nvQ


KEMEROSOTAN MORAL TANDA KEHANCURAN INDONESIA


Dekadensi atau kemerosotan moral yang dialami masyarakat merupakan pertanda kemunduran dan kehancuran Bangsa Indonesia.

Kita perlu mewaspadai fenomena kemerosotan moral di tengah masyarakat, karena akan mendorong bangsa ini secara perlahan-lahan ke arah kemunduran dan kehancuran.

Herry Suhardiyanto menilai moralitas merupakan faktor penting bagi pembangunan identitas dan karakter masyarakat suatu bangsa.

Menurutnya, penafian terhadap faktor moralitas akan menjadi petaka bagi perjalanan dan masa depan sebuah bangsa.

Dia mengingatkan, terdapat sejumlah tanda yang perlu diwaspadai, karena bila tanda-tanda tersebut telah ada, berarti suatu bangsa tengah menuju siklus kemunduran dan kehancuran.

Tanda-tanda tersebut adalah meningkatkannya kekerasan di kalangan remaja. Kekerasan di kalangan remaja akan menyebabkan mereka kehilangan masa depan.

Tanda berikutnya adalah penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk dan pengaruh 'peer group' atau kelompok pertemanan yang kuat dalam tindakan kekerasan.

Peningkatan perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas, serta korupsi dan penggelapan juga sebagai fenomena kerusakan moral yang perlu diwaspadai.

Tanda-tanda selanjutnya berupa semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, menurunkan etos kerja, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, serta menguatnya budaya ketidakjujuran.

Oleh karena itu, IPB mengajak para pemangku kepentingan untuk memperhatikan pengembangan karakter masyarakat sebagai upaya mencegah terjadinya kemerosotan moral.

http://www.facebook.com/cargo.indonesia


Monday, March 5, 2012

10 PERMASALAHAN TERBESAR BANGSA INDONESIA


Terdapat berbagai macam masalah yang dialami oleh Bangsa Indonesia kita ini, bahkan dapat berdampak buruk juga bagi masyarakat Indonesia. Berikut urutan permasalahan  yang terjadi di Indonesia dari urutan terbesar sampai yang terkecil, urutannya adalah sebagai berikut:

1.    Ekonomi
2.    Korupsi
3.    Kemiskinan
4.    Pengelolaan BBM
5.    Sistem pendidikan
6.    Sempitnya lapangan kerja
7.    Mahalnya harga pangan
8.    Bencana alam
9.    Kelaparan dan krisis pangan
10.  Krisis kepemimpinan

Dari ke sepuluh masalah di atas bermuara pada sistem yang rapuh, Ekonomi dan pendidikan kita bertumpu pada paradigma kapitalis-liberalis-sekularis. Sistem ekonomi kapitalis-liberalis-sekularis yang bertumpu pada sektor non riil, inilah yang menyebabkan kelaparan & krisis pangan (9), mahalnya harga pangan (7), amburadulnya pengelolaan BBM (4), kemiskinan (3), korupsi (2), dan kolapsnya ekonomi mikro dan makro (1).   Sistem pendidikan yang bertumpu pada kapitalis-materialis-liberalis hanya mampu melahirkan manusia-manusia yang tamak dan oportunis.  Sistem pendidikan kita hanya mampu melahirkan manusia penyebab beberapa bencana alam seperti banjir dan longsor (8), melahirkan manusia-manusia koruptor (2). Betapa banyaknya permasalahan yang terjadi di Indonesia.